Seputar jejak makam keramat dan karomah para wali di bumi nusantara

Kisah Perjuampaan Dengan Wali Allah Yang Masih Hidup, Temukan Jati Diri Jati Iman

Kisah Perjuampaan Dengan Wali Allah Yang Masih Hidup, Temukan Jati Diri Jati Iman

Napak tilas Ulama-Jika lautan di jadikan tintanya dan daun-daun yang ada dimuka bumi ini dijadikan kertas untuk menulis keluasan akan ilmu Allah, maka tidak akan cukup untuk menulis dan mengulas ilmu Allah ini. Namun hanya satu titik yang ada di titik Ba' saja yang hamba ingin kaji. Itulah salah satu ungkapan yang dilontarkan oleh salah satu Wali Allah yang masyur dan Agung ajaranya yaitu Kanjeng Sunan Kali jaga.

Untuk menemukan dan mengulas tentang ilmu kewalian sendiri sebarnya agak sulit dan rumit, bukan bermaksud bahwa penulis itu tahu akan keluasan ilmu kewalian. Namun penulis ingin mencoba mengulas sedikit dari ketahuan penulis tentang ilmu kewalian itu sendiri. Tanpa bermaksud apa apa .

Untuk mengulas tentang ilmu keawalian yang paling pertama adalah kita harus menemukan sang wali yang masih hidup untuk dijadikan Guru atau pemimbing spiritual kita. Kesulitan dalam perjalanan menenukan sang wali Allah itu sangatlah berbeda-beda. Ada yang harus melakukan laku tirakat terlebih dahulu untuk menemukan sang Wali dijaman sekarang. Ada yang harus melakukan laku yang tidka wajar menurut orang awam. Banyak tipe dan variasinya tergantung dari keiklasan kita.

Kajian tentang Auliyaillah memang banyak mengundang daya tarik tersendiri bagi kalangan awam , pesantren atau kampus-kampus besar diseluruh dunia. Karena modal dasar untuk menemukan jati diri dan jati iman yang sebenarnya kita harus mampu menemukan Guru mursid kita sendiri.

Namun untuk jaman sekarang ini sosok seorang waliallah sangatlah sukar untuk ditemukan keberadaanya. Sebab sifatnya dirahasiakan oleh Allah itu sendiri. Hanya seorang yang pilihan dan alim yang dapat bertemu dengan sang Waliallah itu. Sesuai dengan dalilil
Orang-orang suci ada di bawah naungan-Ku, dan tak ada yang tahu kecuali Aku

Begitu sangat rahasianya seorang waliAllah dikarenakan , kesucian dan kemurnianya itu sehingga sedikit saja sang wali mencium bau akan kesombongan yang ada di dalam diri manusia maka ia akan menghilang dan menjauh dari manusia itu sendiri.

Bahkan ada yang menyimpulkan untuk perjumpaan dengan sang ulama atau kyai atau ustad yang ada di berbagai pelosok daerah sampe beribukali pun kita mampu untuk menjumpai , dan berkunjung dengannya. Namun untuk menjumpai sang WaliAllah satu kali saja kita susah dalam hidup ini bahkan tidak sedikit sampai akhir hanyatnya dalam perjalanan menemukan jati diri jati Iman kita terkadang kita tidak dapat bertemu dengan Wali alllah.

Dan tidak sedikit yang pernah berpendapat pada kami siapa tahu orang yang kamu anggap rendah atau gila di hadapanmu belum tentu dia rendah dihadapan Allah SWT. Dan siapa tahu di merupakan wali dijamannya. Sungguh sangat rahasia sekali keberadaannya.

Seperti sepenggal cerita ini, 

Yang menceritakan kesalehan seseorang yang dianggap hina dan rendah oleh masyarakat pada masa hidupnya  namun setelah kematianya beliau dianggap mulia tinggi derajatnya.
Kisah ini mungkin sudah sering didengar oleh sebagian pembaca.

Di kisahkan bahwa sang kholifah Sultan Murad IV , tidak seperti biasanya mengalami kegundahan dan kegelisahan dalam hidupnya. Sultan Murad IV merupakan seorang raja yang sangat dermawan dan bersahaja dan tinggi pula akan keIlmuan keIslamanya. Untuk menjelaskan akan kegelisahanya ini ia memerintahkan untuk menghadirkan para sesepuh kerjaan dan tokoh ulama yang termasyur dilingkungannya.

Namun hati kecilnya tetap saja mesih merasakan kegundahan dan kegalauan dalam hidupnya. Bahkan ia merasa ada sesuatu hal yang mengganjal didalam hatinya sampai-sampai ia tidak dapat untuk mengungkapkan akanpermasalahannya itu.

Ke esokan harinya ia mengajal beberapa pengawal untuk blusukan atau jalan-jalan keluar istana dengan cara menyamar sebagai orang biasa. Dan tiba saatnya ia jalan-jalan keberbagai pemukiman penduduk dari yang padat sampai juga yang elit pada jamannya tetap saja ia belum menemukan ketenangan itu.

Sampai lah pada sebuah pasar yang sangat ramai dan penuh dengan lalu lalang orang -orang yang berjalan dipasar itu. Namuan pandanganya sedikit berbeda melihat kesudut pasar yang sangat kumuh dan bau dengan sampah yang menumpuk.

Kisah Perjuampaan Dengan Wali Allah Yang Masih Hidup, Temukan Jati Diri Jati Iman


Di sedikit terkejut ada seorang yang berpenampilan lusuh dan reot , orangya sedikit tua namuan wajahnya muda dan bercahaya. Dengan rasa penasaranya di menumpai dan menghampirinya seorang diri ingin melihat dan mengetahui apa yang ia lakukan.

Baca juga cerita lainya:

Biografi Dan Rahasia Karomah Habib Umar Bin Hud Al Athos (Tobatnya Sang Penjudi)
Wali sakti Qudratullah - Eyang Haji Gentar Bumi Sang Kunci Pelabuhan Ratu
Karomah Dari Datu Suban Kalimantan Akan Ilmu Diri Yang Sejati


Setelah tiba didepan hadapan orang tua tadi sang sultan Murad kaget bukan main, ternyata orang tua tadi sedang tidur pulas tanpa suara. Atas rasa penasaranya tadi ia mencoba untuk mebangunkanya dan ternyata ia lemes dan tak berdaya . Dan yang bikin kaget lagi ternyata orang tersebut telah meninggal.
Sungguh ironis sekali orang-orang yang lewat di sekitarnya tidak ada yang peduli dengan Keadaan mayat lelaki tersebut.Segera sang sulran Murad memanggil mereka yang saat itu lewat disekitarnya.

Kemudian mereka bertanya kepada sultan: "Ada apa? Apa yang kau inginkan?".

Sultan Murad mengatakan : "Kenapa  orang ini wafat tapi tidak ada satu pun diantara kalian yang mengurus dan membawa kerumahnya, Siapakah  dia,  Dan dimana keluarganya?"

Lalu orang-orang tersebut menjawab : " Ia hanya orang yang Zindiq dan munafik banyak melakukan maksiat saat hidupnya. Dia suka minum Khamar dan berzina.

Sang sultan berkata: "Tapi kan ia juga Umatnya  Rasulullah Muhammad SAW ? dan wajib hukumnya untuk kita tolong sebagai sesama muslim. Ayo angkat dia, kita bawa ke rumahnya".

Kemudian mereka membawa jenazah laki-laki itu ke rumahnya. Saat di rumahnya dan istrinya mengetahui suaminya telah meninggal , istrinya menangis dan bersedih hati.
Dengan begitu saja orang-orang langsung bergi ,tanpa ada rasa simpatik dan bela sungkawa terhadap orang tersebut dan keluarganya. Kini hanya snag Sultan Murad dan para pengawalnya saja yang masih disitu dalam keadaan menyamar.

Sang sultan Murad penasaran dan langsung menanyakan hal, prilaku yang dilakukan sang suaminya semasa hidupnya.
 Apakah benar yang dikataka orang-orang,  bahwa suamimu itu dikenal suka melakukan kemaksiatan ini dan itu, sehingga masyarakat tidak peduli akan kematiannya, benarkah kabar itu
Kisah Perjuampaan Dengan Wali Allah Yang Masih Hidup, Temukan Jati Diri Jati Iman

Maka Sang istri menjawab: "Awalnya aku menduga seperti itu tuan.
Tiap malam suamiku  keluar rumah pergi ke toko minuman keras, Dan kemudian membeli sesuai kemampuannya. Dan ia suka membawa khamar itu ke rumah, sampai dirumah kemudian membuangnya ke dalam toilet, sembari berucap: "Alhamdulillah Aku telah meringankan dosa kaum muslimin".

Dan tiap malam pula suamiku pergi ke tempat pelacuran. Dengan maksud untuk memberi mereka uang dan berkata kepada Sipelacur: " Sekarang jatah ku, jadi tutup pintumu sampai pagi ,dan  jangan kau terima tamu lain". Ke esokan harinya ia pulang ke rumah dan berkata kepadaku: "Alhamdulillah, malam ini aku telah meringankan dosa pemuda-pemuda Islam".

Mungkin karena hal itu orang-orang beranggpan bahwa suamiku  selalu minum minuman keras dan melakukan perzinahan. Hal ini dengan cepat menyebar pada masyarakat.

Saya pernah menegornya dengan berkata : "Jika kamu begini terus nanti  saat kamu mati,  tidak akan ada kaum muslimin yang akan memandikan jenazahmu serta tidak ada yang akan mensholatimupula dan  tidak ada pula yang akan menguburkanmu".

Suamiku hanya tertawa saja sambil berucap: "Janganlah takut wahai istriku, jika aku mati, aku akan disholati oleh Sultannya kaum muslimin, oleh para Ulama dan para Auliya Allah". Cuma itu saja
Mendengar pengakuan itu Sultan Murad langsung lemes dan merinding sambil menangis dengan kata yang terbata-bata ia berucap: "Benar apa yang dikatakannya, Demi Allah, akulah Sultan Murad Itu, dan besok pagi kita akan memandikan suamimu, mensholatinya dan menguburkannya bersama-sama masyarakat dan para ulama".

Demikianlah sang wali dikenal dimasyarakat perlakuannya terkadang dianggap hina dan rendah saat masih hidupnya. Ke salehannya ia sembunyikan demi mengharap ridho Allah SWT. Tanpa mempedulikan kebaikan dan keburukan di mata manusia. Hanya kebaikan di sisi Allah yang ia perjuangkan. Tanpa meihat apapun dan kasih sayang yang selalu ia tanamkan.

Sebagiaman cerita Syaikh Abu Taqi Muhammad bin Al-Azhar Ash-Sharifini yang ingin melihat Wali Rijal Al-Ghoib di jamannya. Setahun penuh ia berdoa ingin berjumpa dan melihat Wali Rijal AL -Ghoib .Dan dengan ijin Allah Ia bermimpi dengan seorang yang sedang berziarah ke makam Imam Ahmad bin Hambal. Terpikir dalam hatinya bahwa ia  adalah wali  Rijal AL -Ghoib yang ia ingin jumpai.

Keesokan harinya ia mendatangi makam Imam Ahmad bin Hambal dan benar ia berjumpa dengan seseorang yang persisi dalam mimpinya . Dengan rasa yang sangat penasaran ia segera mengikutinya.
Saat beliau keluar aku mengikutinya hingga sampai ke tepi sungai Dajlah. Sehingga  di tepian  sungai tersebut beliau menarik tepian sungai tersebut hingga keduanya hanya berjarak satu langkah dan menyeberanginya.

Kemudian  aku  memohon kepadanya untuk berhenti dan berbicara kepadaku sejenak.  Aku berkata kepadanya, "Apa mazhabmu?".  Dan beliau menjawab aku bermazhab Hanafi, seorang muslim dan bukan orang musyrik” jawab beliau.

Kemudian hatiku seakan-akan berkata, "Pergi ke Syaikh Abdul Qadir dan ceritakan semua yang engkau alami". Aku pun pergi mengunjungi sang Syaikh. Setibanya aku di pintu madrasah, beliau berkata dari dalam rumah tanpa membuka pintunya, “Ya Muhammad, saat ini hanya dialah seorang wali yang bermazhab Hanafi dimuka bumi ini

Begitulah perjalanan seseorang untuk dapat menjumpai dan menemukan seorang wali di jamannya. Dan bersyukurlah bagi orang-orang yang telah berguru atau dekat dengan seorang wali dijamannya. Kewalian seseorang tidak akan terlihat karena sebab tertentu dari Allah SWT.
Sebab ada pepatah arab yang mengatakan " Kewalian seseorang hanya bisa diketahui oleh wali itu sendiri". Mungkin jika ada kesempatan kami ingin mengulas tips atau cara berjumpa dengan wali yang masih hidup dijaman kita.

Karena bila kita berjumpa merupakan kenikmatan tersendiri yang tidak ada nilainya dengan dunia dan isinya jika sudah berjumpa dengan Wali tersebut. Sebab pintu -pintu Maqom dan derajat dapat terbuka karena adanya WaliAllah yang membimbing kita. Semoga kita digolongkan orang yang mencintai Allah ,Rasull-Nya dan Para Wali-wali Allah dan penerus ajalan Nabi Muhammad SAW. Amin.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Kisah Perjuampaan Dengan Wali Allah Yang Masih Hidup, Temukan Jati Diri Jati Iman

0 comments:

Post a Comment