Seputar jejak makam keramat dan karomah para wali di bumi nusantara

Diplomasi Hadrotu Syech Mubarok CISOKA

Diplomasi Hadrotu Syech Mubarok CISOKA

Cisoka merupakan daerah yang lumayan kurang terkenal di bandingkan daerah tetangganya seperti CIkupa dengan akses sentra Ciptra raya yang sekarang sudah mulai ramai dan bahkan megah, apalagi dibandingkan dengan BSD yang mempunyai misi kota dalam kotanya sangatlah jauh bertolak belakang.

Namun  Cisoka yang sekarang sudah mulai dikenal dengan objek wisata yang baru-baru ini muncul dan menghebohkan warga tangerang dan sekitarnya yaitu munculnya CIGARU atau lebih dikenal dengan  Cisoka Danau Biru. Dengan Nuansa alami dan kesejukan serta pemandangan danau birunya yang sangat menarik dan sungguh alami yang luar biasa, ternyata mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi masyarakat sekitarnya.

Diplomasi Hadrotu Syech Mubarok CISOKA

Namun disini kami tidak membahas tentang CIGARU namun misteri yang lain dari sesepuh yang empunya cisoka sendiri. Ya Hadrotu Syec Mubarok yaitu sosok ulama lokal yang mampu memberikan kharismatik tersendiri bagi warga Cisoka dan sekitarnya, Hal ini dibuktikan dengan ramainya para peziarah tiap malam jumat khususnya jumat kliwon. Banyak para peziarah yang memadati lingkungan makam tersebut bahkan para pedagang yang dari berbagai daerah berjibun untuk mengalap berkah dari sang Syech yang telah lama meninggal tersebut.

Berbagai kalangan dari santri pejabat serta rakyat biasa berbaur dengan sura kenjangnya saling bersaut-sautan saat mengucapkan Ayat-ayat suci AL-Quran  saat dipemakaman beliau.Syech
Mubarok adalah sosok yang dikenal masyarakat sebagi sosok yang pandai dalam hal diplomasi, konsep dan cara berfikirnya untuk berdiplomasi sudah tidak diragukan lagi.  Bahkan ada desas-desusnya Syech Mubarok mempunyai karomah ASMA gertak atau yang dalam bahasa diplomasi siapa saja yang diajak berdiskusi dengan beliau pasti akan takluk dan tunduk dengan beliau . Hal ini terbukti dengan peristiwa yang luar biasa pada zamannya .

Dahulu ada dua orang sakti mandra guna yang saling bermusuhan yang satu bernama Ki Daeng pemimpin yang beragama Hindu dan  Ki Laeng pemimpin yang beragama Budha. Keduanya adalah musuh bebuyutan yang dikisahkan salalu bertengkar demi mepertahankan dan menjunjung ajaranya masing-masing.

Diplomasi Hadrotu Syech Mubarok CISOKA 

Dan meurut cerita yang berkembang Ki Mas Laeng  juga pernah bermusuhan dengan Ki setempat yang berada didaerah Solear yang bernama Syech Mas Mas'ad jauh sebelum kedatangan Syech Mubarok. Syech Mas Mas'ad mengajak Ki Mas Laeng untuk menganut ajaran yang telah dianut oleh Syech Mas Mas'ad namun Ki Mas Laeng menolaknya mentah-mentah, bahkan sampai timbul perperangan yang berkepanjangan sampau berbulan-bulan lamanya. Dan mengakibatkan banyak kerugian dikedua belah pihak. Akhibat yang ditimbulkan dari peperangan tersebut serta memikirkan dampak yang ditimbulkan dari peperangan ini Syech Mas Mas'ad sampai jatuh sakit-sakitan yang akhirnya meninggal karena jatuh sakit.

Diplomasi Hadrotu Syech Mubarok CISOKA

Atas sepeninggalan Syech Mas Mas'ad para santri yang berapa di solear mengalami gundah gulana, seperti terombang-ambing karena ditinggal oleh sayang pemimpin yang selama ini mereka segani . Dan ada juga yang menurut cerita sebagian santri ada yang membelot dari ajaran sang Syech Mas Mas'ad sehingga mereak terkena kutuk yang menyebabkan mereka menjadi kera . Dan menurut sumber kera  yang terdapat di solear awalnya cuma berjumlah 40 ekor namun kesininya makin banyak.

Kisah gundah gulanan para santri yang sampai pada telinga Kesultanan Banten , yang pada akhirnya diutuslah seorang ulama dari Timur Tengah yang bernama  Abdullah Muhammad bin Umar bin Ibrohim Attalmasani untuk berdakwah dan menggatikan kedudukan Hadrotu Syceh Mas'ad . Dan karena kedatanganya disambut dapat memberikan angin segara dan mampu menberikan kesejukan dan keberkahan bagi masyarakat Solear -Cisoka sehingga sang Syceh mendapatkan julukan dengan embel-embel Mubarok dan sampai sekarang lebih dikenal dengan Syech Mubarok.

Kedatangan Syech Mubarok ini ternyata mampu meredam konflik yang selama ini berlangsung yaitu antara Ki Daeng dan Ki Laeng , diplomasi yang dilakukna Syech Mubarok untuk mendamaikan kedua belah pihak dengan cara berdakwah dan bukan dengan cara peperangan yang selama ini dilakukan. Dan setelah Ki Daeng dan Ki Laeng di beri pencerahan oleh Syech Mubarok mereka berdua menangis tersedu-sedu dan jatuh tersungkur di depan Syech Mubarok.

Asal-usul CISOKA

Dan tempat yang dipakai untuk diplomasi ini dikelan dengan nama CISOKA yang arti dan mengandung maksud CI artinya AIR , SOKA berarti mata  CISOKA sendiri mengandung makna airmata penyesalan.

Sungguh begitu mulia dan mempesona dakwah yang dilakukan Syech Mubarok pada jamannya, Jauh dari kekerasan dan adat jawara yang menyelimuti masyarakat sekitarnya. Dan warisan kitab ajaran syech  Mubarok yang sampai sekarang masih dipegang oleh masyarakat CISOKA pada umumnya adalah kitab Syabatul iman(cabang iman).

Kini syceh Mubarok telah pergi jauh dari alam dunia ini namun ajaranya tetap dikenang bagi masayarakat yang mencintainya .

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Diplomasi Hadrotu Syech Mubarok CISOKA

0 comments:

Post a Comment