Seputar jejak makam keramat dan karomah para wali di bumi nusantara

Karomah Dari Datu Suban Kalimantan Akan Ilmu Diri Yang Sejati

Karomah Dari Datu Suban Kalimantan Akan Ilmu Diri Yang Sejati

Datu Suban merupakan seorang ulama yang alim dan santun , dan beliau merupakan salah satu seorang waliallah dari negeri Borneo. Kehidupanya yang susah dan miskin pada masanya tidak menjadikan sulit untuk terus ber ibadah kepada Allah SWT dan terus berjuang mengajarkan ilmu pada murid-muridnya.

Datu Suban atau Datu Syaiban Ibnu Zakarania Zulkifli merupakan seorang anak dari seorang ibu yang bernaman Maisyarah, beliau hidup di tinggal dikampung Muning Tatakan Kab. Tapin Rantau Kalimantan Selatan.  Karomah dan kramat beliau sudah terlihat  pada masa kehidupannya banyak hal-hal yang diluar nalar logika yang sering menyelimuti kisah beliau. Tidak sedikit pula orang Kalimantan yang membenarkan akan kehebatan dan kesaktian beliau. Ketinggian Maqom dan derajart beliau banyak yang mengetahuinya. Tidak hanya sekedar ulama lokal saja yang membenarkan hal ini namuan sebagian penjuru ulama Nusantara telah mengenal beliau.

Di kampung halamanya Datu Suban dikenal dengan seorang Datu atau ulama yang  mengajarkan berbagai disiplin ilmu , namuan beliau keilmuan beliau lebih dikenal ke ilmu Tasawufnya karena sebelum mengajarkan  ilmunya seorang murid dituntut harus berlajar mencari ilmu diri (Jati diri, jati iman ) sebelum mencari ilmu keTuhanan dan harus mengenal siapa sejatinya diri ini.

Dari Empat perkara diri ini 


  1. Arti diri tajalli
  2. Arti diri terpari
  3. Arti diri pari-pari
  4. Arti diri yang berdiri

Karena pada prinsip ajaran beliau, Datu  Suban menghimbau apabila telah mengenal dan menemukan keempat perkara tersebut maka tahapan berikutnya ia akan mengenal Allah SWT. Serta dirinya akan nyakin dengan senyakin-nyakinya meng Esakan Allah SWT, dengan Esanya Allah , Esanya Sifat Allah, Esanya Dzat Allah, Esanya Asma Allah, dan Esanya Af'al Allah.

Tasawuf yang diajarkan oleh datu suban sering disebut dengan Tarekat Musyahadah Nur Muhammad, dan jika ditilik dan ditinjau lebih jauh penafsiran Nur Muhammad yang diajarakan oleh Datu Suban hampir sama dengan Kitab Nur Muhammad jauh karangan syech Ahmad Syamsuddin Al-Banjari yang jauh menulis sebelum Datu Suban mengajarkan ilmu ini yang menurut kabar naskah aslinya di temukan oleh seorang Orientalis Belanda R.O.Winested.

Tidak hanya dikenal dibidang ilmu tasawuf saja , namun datu suban dikenal juga alhli ilmu:


  1. Ilmu Taguh (kebal)
  2. Ilmu Kabariat
  3. llmu dapat berjalan di atas air
  4. Ilmu Maalih Rupa
  5. Ilmu Pandangan Jauh
  6. Ilmu Pengobatan
  7. Ilmu Kecantikan
  8. Ilmu Falakiah
  9. Ilmu Tauhid 
  10. Ilmu Firasat

Datu Suban memiliki karamah kasyaf, atau yang sering diartikan sebagai ilmu teropong yaitu kemampuyan membuka tabir rahasia yang sudah terjadi atau yang akan terjadi. Hal ini dibuktikanya dengan kemampuan beliau yang telah mengetahui kedatangan manusia raksasa yaitu Datu Nuraya.
Diceritakan konon suatu hari  Datu Suban mengundang orang-orang kampung untuk berdialog atau mermudzakarah tentang permasalahan ilmu agama dan muamalat serta makrifat.

Karena rumahnya Datu Suban sempit dan kecil maka banyak jamaah yang tidak tertampung didalam rumah namun semua jamaah masih berantusias untuk mendengarkan dan mengikutinya dari luar rumah dengan kerendahan hati. Datu Suban kemudian memulai  pembicaraan nya dengan mengucapkan

"Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh," dijawab oleh hadirin "wa'alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh,". 
Kemudian beliau  berkata " saya sengaja mengundang tuan-tuan ke rumahku ini ingin membicarakan masalah kenduri atau upacara selamatan hari raya idul fitri yang kita nantikan isi dan keberkahan nya.
apakah ada saran dari tuan-tuan ,dimana yang cocok kita berkumpul melaksanakan selamatan  nanti".

Seorang yang bernama Datu Taming karsa menyarankan untuk melaksanakan nya lebih tepat dan hematnya , sehabis sholat hari raya kita berkumpul disini saja. Semua orang setuju dengan apa yang diucapkan itu.

Dan Dari sinilah Datu Taming Karsa yang akhirnya menjadi pendamping setia Datu suban dan selalu diikuti baik perkataan atau perbuatanya oleh masayarakat banyak.

Setelah para jamaah menyetujui usulan Datu Taming karsa tadi , ke esokan harinya masyarakat berdatangan dan bergotong royong untuk membersihkan dan menyiapkan halaman rumah Datu Suban sebagai tempat melaksanakanya Sholat Idul Fitri dan selamatan tadi.

Keesokan harinya sesudah selesai shalat hari raya idul fitri yang diimami oleh Datu Suban kemudian diiringi dengan khutbah idul fitri beliau akhiri dengan do'a. Dan sebelum para jamaah pulang ketempat masing-masing upacara selamatan langsung dimulai. Para jamaahpun menyambut suka cita selamatan itu ditengah-tengah asyiknya melakukan selamatan mereka dikejutkan dengan sosok tamu yang tidak diundang, seorang  sosok makhluk yang tinggi besar seperti raksasa.

Lantas tak sedikit para jamaah ketakutan dan berlarian untuk mencari perlindungan dan mengambil senjata ala kadarnya untuk melakukan pembelaan. Namun di saat semuanya berhamburan ada sedikit yang unik, hanya Datu Suaban saja yang tetap berdiri dengan tegap dan berkata pada anak angkatnya
Taming karsa, Murkat dan Karipis tetap tenang
Saat  beliau mendekati makhluk raksasa tadi dan berkata " Siapakah engkau gerangan, dan ada peerlu apa serta hendak kemana"

Raksasa tadi hanya menjawab dengan ucapan Tahlil sebanyak 3 kali

laa ilaaha illallaah muhammadurrasuulullah

dengan ucapan:" laa ilaaha illallaah muhammadurrasuulullah",sebanyak 3 kali.
Datu Suban terus mencoba beranya namun bukan jawaban yang didapatnya makhluk besar itu malah merendakan dirinya hingga duduk  ditanah dan roboh dihadapan Datuk Suban serta tidak bernapas lagi.

Masyarkat dan para Datu menjadi bingung dan panik, atas apa yang dilihatnya. Kemudian Datu Suban memeriksa Makluk raksasa tersebut yang datang dan tiba-tiba meninggal dihadapanya itu.
Setekah memeriksa dari ujung ke ujung ternyata ternyata di badan makhluk raksasa tadi ada sebuah tas kecil yang terselimpang dan berisi sebuah kitab. Dan karena sudah tidak bernapas lantas Datu suban mengucapkan innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun

Kemudian Datu Suban bersama para anak angkatnya memandikan dan mengkafani orang tersbut serta mensholatkanya hingga selesai seperti halnya muslim yang meningal.

Konon meurut menurut riwayat , Datu Karipis yang sanggup mencarikan batu nisannya. Kemudian Datu Suban bersama para datu lainnya menggali lubang kuburan untuk memakamkan orang itu di munggu karikil dekat munggu tayuh, sisitulah orang tadi dimakamkan , Karna waktu sudah mendekati senja dan lubang pemakaman tidak mampu digali sesuai dengan panjang dan tinggi orang tersebut , maka terpaksa kaki orang tersebut di lipat tiga atau orang biasa menyebutnya dengan lipatan Hamzah.

Saat selesai pemakaman tersebut para jamaah berbondong bondong pulang kerumah masing masih , namun Datu Suban berpesanpada anak angkatnya yang berjumlah 12 orang tersebut untuk mebicarakan ma -arwahi orang tersebut selama seratus hari dengan ala kadarnya sesui kemampuan mereka, atau bahasa sederhananya dengan mentahlilkan dan menjaga makam selama itu. Selama tiga hari tiga malam para Datu anak angkat Datu Suban tidak pulang kecuali diberikan izin untuk pulang.

Karomah Dari Datu Suban Kalimantan Akan Ilmu Diri Yang Sejati

Kitab yang tadi dibawa oleh seorang raksasa besar tadi inilah yang nantinya akan diamalkan oleh datu Suban dan murid-muridnya yang kelak akan dikenal dengan kitab Barencong. Yang nantinya beliau serahkan kepada murid yang terakhirnya yang bernama Datu Sanggul (Abbussamad).

Dan Karomah yang lain dari Datu Suban adalah ia mampu mengetahui kapan ajalnya tiba.
Ketika dari mata beliau keluar sebuah sosok yang rupanya sangat bagus, memancarkan cahaya dan berpakaian hijau bersih,ini berarti tujuh hari lagi beliau akan berpindah alam.

Dan empat hari kemudian dari tubuh Datu suban keluar lagi cahaya berwarna putih amat cemerlang,besarnya sama dgn tubuh beliau dan berbau harum semerbak,ini berarti tiga hari lagi beliau akan meninggalkan dunia fana ini

Dan sebab itu  beliau segera mengumpulkan semua murid muridnya semua, saat setelah semua muridnya berkumpul beliau berkata

Murid murid yang aku cintai, kalian jangan terkejut dengan panggilan mendadak ini, karena pertemuan kita hanya hari ini saja lagi, nanti malam sekitar jam satu tengah malam aku akan meninggalkan dunia yang fana ini, hal ini sudah tidak bisa ditunda tunda lagi,karena ketentuan ALLAH telah berlaku

Sesuai dengan Firmannya:

Apabila sudah tiba waktu yang ditentukan maka tidak seorang pun yang dapat mengundurkannya dan juga tidak ada yang dapat mendahulukannya.- surat An-Nahal ayat 61
Nah,waktuku hampir tiba"kata Datu suban memecah kesunyian itu.
Mari kita berzikir bersama sama untuk mengantarkan kepergianku"kata Datu Suban lagi.
Serentak para murid melafadkan Dzikir " Hu Allah...Hu Allah...Hu Allah..." dengan dipimpin langsung Datu Suban.

Karomah Dari Datu Suban Kalimantan Akan Ilmu Diri Yang Sejati

Perhatikanlah ..

apabila aku turun kurang lebih 40 hasta sampai pada batu berwarna merah sebelah dan hitam sebelah,aku berdiri disana nanti,maka pandanglah aku dengan sebenar benarnya,yang ada ini atau yang tiada nanti,lihatlah akau ada atau tiada,kalau ada masih diriku ini tidak menjadi tiada,berarti ilmu yang kuajarkan kepada kalian belum sejati,tetapi bila aku menjadi tiada berarti ilmu yang kuajarkan kepada kalian adalah ilmu sejati dan sempurna

Setelah berkata demikian beliau diam,kemudian meletuslah badan Datu Suban dan timbul asap putih,hilang asap putih timbul cahaya (nur) yang memancar mancar sampai keatas ufuk yang tinggi,kemudian lenyap ditelan kemunculn cahaya rembulan.

Semua yang hadir takjub menyaksikan kejadian itu,kemudian terdengar gemuruh ucapan murid murid beliau...Inna lillahi wainna ilaihi raaji'uun.

Itulah sekelumit cita tentang kemurnian cinta sejati Datu Sanggul yang telah menyatu dan mendarah daging sehingga beliau diberikah berkah karomah yang luar biasa, dan termasuk golongan waliallah . Semoga berkah barokahnya memancar dan tercurah kekita semua dan kita dijadikan sebagai golongan yang dimulyakan oleh Allah SWT.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Karomah Dari Datu Suban Kalimantan Akan Ilmu Diri Yang Sejati

0 comments:

Post a Comment